Makanan Tradisional Betawi Berkuah

Makanan Tradisional Betawi Berkuah
Mencicipi makanan khas betawi yang semuanya enak-enak. Mungkin ini akan membuat penasaran bagi Anda pecinta kuliner untuk mengetahui lebih banyak lagi makanan khas betawi. Beberapa makanan yang sudah sering kita dengar dan telah rasakan misalnya seperti kerak telor, kue cucur, dodol betawi, kue talam, roti buaya, gado-gado betawi, semur jengkol & nasi uduk betawi. Sepertinya terlihat cukup banyak pilihannya, tetapi sebenarnya seluruh makanan betawi tersebut belum seluruhnya disebut disini. Masih ada puluhan lagi makanan khas betawi yang mungkin belum pernah Anda dengar dan rasakan. Selain banyak jenis kue basah dan kue kering khas betawi. Ada juga jenis makanan berkuah yang mungkin akan membuat selera makan Anda meningkat nantinya. Untuk itu tetap ikuti terus apa saja makanan berkuah yang merupakan makanan khas dari betawi. Ini juga bisa menjadi rekomendasi untuk Anda jika ingin mencoba lebih banyak fariasi makanan dari betawi.

Sejarah budaya dan ciri khas makanan betawi. 

Makanan khas betawi dipengaruhi oleh budaya Arab/Timur Tengah, Tionghoa dan Eropa. Keturunan Arab datang ke Indonesia sudah sejak lama, yakni sejak Islam masuk ke Nusantara. Ada tiga gelombang masuknya keturunan Arab ke Indonesia, yaitu gelombang pertama pada abad ke 7, abad ke-14 kedatangan Wali Songo, dan abad ke-19. Kedatangan bangsa Arab ke Nusantara selain untuk berdagang, juga melakukan misi untuk berdakwah. Cara berdakwah yang dilakukan oleh orang Arab, yaitu dengan mengajar mengaji, membuka majelis taklim di tempat mereka berdomisi, berhijrah dari tempat satu ke tempat lainnya atau mendirikan pesantren. Disini masyarakat betawi dan Arab/Timur Tengah hidup rukun berbaur menjadikan budaya mereka saling menyatu baik dari adat, kebiasaan dan selera makanan. Ciri khas rempah-rempah pada masakan khas betawi di beberapa makanan dipengaruhi dengan masakan arab yang mengandung rempah. Rasa gurih yang menggugah selera makan membuat masakkan betawi menjadi makanan yang banyak diminati.



Kemudian untuk pengaruh budaya Tionghoa dan Eropa, di tanah Jayakarta dahulu pada masa Hindia Belanda, ada sebagian kecil penduduk Tionghoa di pinggiran muara sungai ciliwung. Berdasarkan Volkstelling (sensus) pada masa Hindia Belanda, populasi Tionghoa-Indonesia mencapai 1.233.000 (2,03%) dari penduduk Indonesia pada tahun 1930. Masyarakat betawi menerima sebagian kecil keberadaan etnis Tionghoa tersebut. Begitu juga dengan kebudayaan Eropa yang dibawa oleh pemerintah Hidia Belanda. Walau pengarunhnya tidak sekuat budaya Arab dan Tionghoa, budaya dari Eropa sempat mempengaruhi kehidupan mereka pada masa itu. Seiring perkembangan zaman mereka saling memperhatikan dan meniru kebiasaan masing-masing yang mempengaruhi satu sama lain. Menjadikan Betawi mempunyai latar belakang budaya yang dipengaruhi ke tiga bangsa tersebut.

Beberapa rekomendasi makanan berkuah khas betawi.Sampai disini mungkin akan menguji kesabaran dan rasa penasaran Anda mengenai apa saja makanan-makanan berkuah khas betawi. Apakah Anda sudah pernah mencicipi salah satunya? Jika Anda tinggal di wilayah jakarta dan sekitarnya. Bisa dipastikan Anda pernah merasakan salah satunya. Makanan-makanan khas betawi berkuah tersebut diantaranya:


1. Lontong/Ketupat Sayur.

Lontong Sayur Khas Betawi
Lontong atau ketupat sayur betawi di wilayah jakarta adalah makanan yang mudah di dapatkan. Kuah kentalnya yng lezat dan gurihnya santan membuat lontong sayur sangat di gemari terutama disantap dipagi hari untuk sarapan. Bahan untuk memasaknyapun tidak terlalu banyak. Hanya membutuhkan lontong/ketupat, nangka, labuh, kacang panjang, semur tahu/semur telur yang kemudian disiram menggunakan kuah santan yang gurih. Selain itu dapat ditambahkan kerupuk merah atau bisa juga kerupuk bawang. Tidak lupa diserta sambal merah sebagai pelengkapnya.
 

2. Soto Betawi.

Soto Betawi
Makanan soto merupakan makanan rakyat yang semua orang sudah mengetahuinya. Bahkan berbagai daerah di nusantara, soto memiliki ciri khas masing-masing sesuai dengan daerah saat soto tersebut diciptakan. Di Jakarta keberadaan soto betawi bukanlah makanan yang sulit untuk didapat. Dengan kuah bersantan serta bumbu rempahnya menjadikan makanan soto betawi ini memiliki rasa gurih yang nikmat. Dengan isi daging sapi, jeroan seperti paruh sapi, babat sapi, usus sapi merupakan ciri khas dari soto betawi tersebut. Untuk soto yang satu ini biasanya dilengkapi dengan emping serta sambal encer sebagai pelengkapnya.
 

3. Soto Tangkar.

Soto Tangkar
Apa Anda sering mendengar kata tangkar? di Jakarta sendiri soto tangkar sedikit sulit untuk ditemui. Sebenarnya ini peluang baik untuk umkm kuliner dalam melengkapi sajian menunya dengan soto tangkar. Melihat di jakarta, penggemar makanan soto tangkar ini jumlahnya juga tidak sedikit. Makanan soto tangkar adalah hidangan khas Betawi dan sekilas mirip dengan soto betawi. Kata "tangkar' sendiri berasal dari bahasa Betawi yang berarti iga sapi. Kata "tangkar" telah pakai pada zaman penjajahan Belanda dan sampai sekarang masih dipergunakan. Menurut sejarahnya, pada zaman penjajahan Belanda, ketika para meneer belanda akan mengadakan pesta. Mereka biasanya memotong sapi untuk pesta tersebut. Para meneer akan menyisahkan bagian-bagian tertentu dari sapi yang dipotong untuk diberikan kepada para pekerja. Diantaranya adalah, bagian kepala, bagian dalam (paru-paru, usus, babat, dll.) serta iga. Bagian iga tersebut direbus atau dimasak selama kurang lebih dua jam. Setelah itu dimasukkan bumbu atau rempah-rempah. Seperti kunyit, lada, daun sereh, daun salam dan santan kelapa. Maka jadilah makanan yang berkuah yang disebut Soto Tangkar yang lezat. Menyantap soto tangkar hangat disaat cuaca dingin disertai dengan nasi, emping dan sambal merah pedas akan menambah gairah selera makan Anda tentunya.
 

4. Sayur Babanci.

Sayur babanci khas Betawi
Ketupat babanci disajikan dengan daging kepala sapi. Selain daging kepala sapi, ditambahkan juga serutan kelapa serundeng yang ditumbuk halus. Sayur babanci atau bisa disebut juga ketupat babanci sebenarnya bukanlah sayur. Bahkan tidak ada sayurannya sama sekali. Nama babanci diambil dari si sayur ini sendiri yang tidak jelas jenisnya karena tidak termasuk kategori makanan gulai, kare ataupun soto. Maka itu disebut dengan ketupat babanci. Beberapa orang juga meyakini bahwa nama babanci diambil dari perpaduan antara babah dan enci yang disinyalir makanan ini dulunya dibuat oleh para peranakan Betawi-Tionghoa. Secara umum, Sayur Babanci atau Ketupat babanci rasanya menyerupai gulai yang sangat dominan di aroma dan rasa rempah yang kuat. Lazimnya kuliner Betawi pada umumnya, ketupat babanci juga mencermikan karakter masyarakat Betawi yang jenaka dan nyleneh. Seperti nama babanci, selain dianggap tidak berkelamin,  ada juga yang beranggapan bahwa sayur/ketupat ini dulunya adalah makanan favorit para banci / waria. Hidangan sayur babanci kini mulai sulit ditemukan dan hanya ada pada acara-acara besar saja misalnya, hari ulang tahun kota Jakarta, bazar, atau pesta kuliner yang hanya diadakan setahun sekali. Sayur Babanci atau Ketupat Babanci adalah salah satu kuliner ikonik khas Betawi yang kini mulai langka. Kelangkaan ini disebabkan karena bahan dan rempah-rempah untuk membuat sayur ini sudah sulit ditemukan di Jakarta.
 

5. Sayur Besan.

Sayur Besan
Seperti namanya sayur besan berhubungan dengan pernikahan. Dimana sayur besan adalah makanan yang wajib ada saat akan dilangsungkannya acara pernikahan adat Betawi. Pada zaman dahulu, terutama di masyarakat Betawi tradisional, orang tua pengantin pria baru boleh berkunjung ke rumah orang tua pengantin wanita setelah pesta pernikahan selesai. Keluarga dari pihak lelaki akan membawa sayur besan untuk diberikan kepada keluarga si perempuan. Menu ini menjadi bagian dari prosesi pernikahan adat Betawi yang melibatkan makanan khas. Seperti halnya roti buaya dan dodol, sayur besan juga melambangkan harapan. Sayur ini dijadikan antaran untuk besan. Butir-butir terubuk yang menyatu menjadi bonggol melambangkan dua keluarga yang menyatu dalam ikatan kekeluargaan lewat perkawinan. Sayur besan adalah masakan berkuah santan yang berisi terubuk, kentang rebus, soun/bihun, petai, dan ebi. Warnanya cenderung kekuningan, tetapi berbeda dengan kari. Tambahan ebi atau terasi, membuat kuah sajian ini memiliki rasa yang mirip laksa Betawi.
 

6. Laksa Betawi.

Laksa Betawi
Sejarah Laksa Betawi menurut literatur tidak ada kejelasan asal mula keberadaan dari makanan Laksa Betawi ini. Namun jika dilihat dari pemakaian bahan-bahannya, Laksa Betawi mendapatkan pengaruh dari etnis Tionghoa karena pemakaian ebi didalamnya. Laksa merupakan hidangan berupa mie bihun yang menggunakan kuah gurih mirip seperti kari. Selain mie bihun, laksa juga dilengkapi dengan isian lainnya seperti udang kering/ebi, tauge, ayam suwir, telur hingga lontong/ketupat. Tampak menggoda begitu terendam kuah kaldu yang berwarna kuning keemasan. Laksa yang menjadi kuliner tradisional khas Betawi yang nikmat.
 

7. Gabus Pucung.

Gabus Pucung
Gabus pucung adalah gabungan nama dari kata "gabus" dan "pucung". Gabus adalah isi dari sayur tersebut, dan pucung atau kluwek adalah pewarna sayur tersebut. Kuliner khas Betawi berbahan utama ikan gabus dan berkuah hitam pekat yang berasal dari pucung dengan campuran kluwak. Pucung sendiri adalah merupakan bumbu dari kluwak. Kuah pucung memang mirip kuah rawon tetapi memiliki tekstur berbeda. Makanan khas Betawi ini disajikan dengan ikan gabus yang digoreng dan disiram dengan kuah pucung. Oleh karena itu makanan khas Betawi ini dikenal dengan namaGabus Pucung.

8. Oblog Bebek/Entog.

Oblog Bebek Entog
Pada masyarakat Betawi oblog bebek/entog bisa disebut juga "Oblog Tongki". Bebek tongki adalah sebutan bagi hewan hasil persilangan antara dua spesies unggas. Yaitu antara bebek jantan dengan entok betina. Pada umumnya persilangan antara dua jenis unggas ini bisa terjadi secara alamiah. Karena para peternak terbiasa memelihara kedua jenis unggas ini dalam satu tempat/kandang yang sama. Masakan oblok tongki yaitu sejenis entog yang mirip dengan bebek adalah salah satu masakan khas masyarakat betawi. Masakan ini tidak begitu di kenal oleh semua masyarakat Betawi zaman sekarang. Biasanya masakan oblok ini di sajikan dengan nasi uduk dan bawang goreng dalam acara – acara masyarakat Betawi, seperti pernikahan, selamatan, hari raya dan lain – lain. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat bebek oblog betawi yaitu satu ekor bebek, bumbu dapur, cabe madura, minyak, belimbing, kluwek dan garam secukupnya. Dimasak menjadi satu dengan guyuran kuah santan yang membuat oblog entog ini terasa gurih dan nikmat. Beberapa orang memasak oblog entog ini dengan sedikit mengurangi kuahnya memasak agak lama yang menjadikan kuahnya agak berkurang dan cendrung seperti semur bebek/entog.

9. Bubur Ase.

Bubur Ase
Bubur Ase juga biasa dinikmati sebagai sarapan. Meskipun penjualnya terbatas, bubur ase khas Betawi masih bisa ditemukan di jakarta dan dibeberapa daerah terdekat lainnya. Dilihat dari bahan-bahan yang digunakan. Didalam Bubur Ase terdapat pencampuran tiga kebudayaan, yaitu Arab/Timur Tengah, Tionghoa, dan Eropa. Karena proses akulturasi makanan bersifat timbal balik. Banyak unsur makanan asing yang diserap penduduk lokal Betawi. Bahan makanan yang dibawa dan dikembangkan pendatang Tionghoa yang terdapat dalam Bubur Ase seperti taoge, tahu, dan kecap. Sedangkan pengaruh Eropa terwakilkan dengan bumbu semur yang berasal dari bahasa Belanda, Smoor. Penggunaan kecap dalam semur merupakan bagian dari pengaruh Tionghoa. Sedangkan penggunaan rempah-rempah dalam racikan bumbu semur merupakan pengaruh dari Arab/Timur Tengah. Perpaduan 3 budaya ini oleh masyarakat lokal diracik menjadi hidangan bubur ase Betawi yang sangat terkenal hingga saat ini.

Bubur Ase tidak seperti bubur pada umumnya. Bubur Ase istimewa karena bubur nasi disantap bersama kuah ase dan asinan. Ditambah dengan taburan kacang tanah goreng, kucai, kacang kedelai goreng, teri goreng, dan kerupuk. Ase atau kuah ase merupakan istilah dalam bahasa Betawi untuk menyebutkan semur encer. Pada dasarnya, Semur Betawi yang sebenarnya tidak berkuah banyak dan bumbunya pekat. Berbeda dengan semur yang digunakan untuk kuah Bubur Ase ini. Kuah Ase berisi potongan daging, kentang, dan ada juga yang menambahkan tahu atau telur. Sumber lain ada yang mengatakan bahwa kata ase merupakan akronim dari asinan – semur.
 
Referensi:
 
Fotografi:
FIMELA
- COOKPAD 

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.